Kapolri Disebut Secara Tak Langsung Akui TWK Tak Relevan Usai Berniat Tarik Eks 56 Pegawai KPK

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - 56 pegawai KPK yang diberhentikan karena tak lulus TWK tampaknya menemui babak baru.

Hal itu tak lepas usai  Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

Kapolri meminta ijin untuk menarik para pegawai tersebut.

Isi suratnya meminta izin menarik 56 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tak lulus tes wawasan kebangsaan (TWK) untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Bareskrim Polri.

Keputusan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menarik 56 pegawai KPK yang gagal dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) diapresiasi Guru Besar Universitas Gajah Mada (UGM) Profesor Sigit Riyanto. 

Menurut Prof Sigit, Kapolri secara tak langsung mengakui bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan oleh KPK tidak relevan. 

“Artinya Kapolri mengakui TWK yang dilakukan oleh KPK tidak relevan dan tidak layak dijadikan pertimbangan atau syarat untuk alih status,” kata Prof Sigit Riyanto kepada wartawan, Selasa (28/9/2021). 

Baca juga: Kapolri Minta Izin Jokowi Tarik 56 Pegawai KPK yang Tak Lulus TWK Jadi ASN Bareskrim Sebut Alasannya

Baca juga: KPK Layangkan Surat Panggilan Pemeriksaan 10 Anggota DPRD Muara Enim

Prof Sigit juga sebelumnya telah mengemukakan pendapat bahwa TWK tersebut selain tidak relevan juga tidak kredibel dan adil. 

Bahkan diduga terdapat kejanggalan dalam pelaksanaannya.

0 Response to "Kapolri Disebut Secara Tak Langsung Akui TWK Tak Relevan Usai Berniat Tarik Eks 56 Pegawai KPK"

Post a Comment