Dinas Kebudayaan DIY Gelar Lomba Lukis dan Pameran DIY-Kyoto 30 Karya Terbaik Dikirim ke Jepang

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kebudayaan DIY menggelar lomba lukis dan pameran DIY-Kyoto. Lomba lukis dilaksanakan secara berjenjang dari TK hingga SMA sederajat. 

Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya dan Seni Disbud DIY, Yuliana Eni Lestari Rahayu mengatakan lomba lukis awalnya dilaksanakan pada tingkat provinsi, seiring berjalannya waktu lomba dilaksanakan secara berjenjang dari tingkat kabupaten/kota se-DIY. Hal itu karena banyaknya pelajar yang berpartisipasi.

"Sejak 2017 lomba lukis dilaksankan secara berjenjang  dari tingkat kabupaten/kota se DIY. Hasil kejuaraan dari masing-masing kabupaten/kota dikirimkan ke tingkat provinsi dan dilakukan penjurian September lalu. Ada 100 lukisan terbaik yang dipamerkan," katanya dalam pembukaan pameran lukisan DIY-Kyoto di Bentara Budaya Yogyakarta, Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Pemkab Bantul Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Kementerian Keuangan Sembilan Kali

Ia menerangkan pameran tersebut merupakan kerjasama anatara DIY dengan Kyoto, Jepang dalam bidang seni dengan pertukaran lukisan.

Pihaknya akan memilih 30 lukisan terbaik tanpa jenjang, kemudian akan dikirimkan ke Kyoto, Jepang. Pertukaran lukisan bukan kali pertama dilakukan, namun sudah berjalan selama 26 tahun. Kerjasama 

"Tahun 2021 ini Kyoto tidak melaksanakan lomba lukis karena pandemi COVID-19, sehingga tidak ada lukisan yang dikirimkan. Tetapi kami akan tetap mengirimkan 30 lukisan terbaik ke Jepang, sebagai bentuk hubungan kerjasama Pemda DIY dengan Kyoto, Jepang," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Disbud DIY juga meluncurkan buku Seni Lukis, Anak, dan Jogja-Kyoto. Buku tersebut berisi tentang dokumentasi dan kajian terkait lomba lukisdan pertukaran lukisan sister province DIY-Kyoto, hasil kerjasama dengan Indonesian Visual Art Achive (IVAA).

Sementara itu, Ketua Juri Lomba Lukis dan Pameran DIY-Kyoto 2021, Hadjar Pamadhi merasa sangat gembira melihat hasil karya anak-anak saat ini. Menurut dia kreativitas anak-anak dalam menerjemahkan tema Cita-citaku Setelah Pandemi sangat baik.

"Kalau dulu mungkin banyak pengulangan bentuk, tetapi untuk saat ini sudah mulai hilang. Kalau dulu mungkin langit selalu berwarna biru, tetapi saat ini sudah tidak lagi. Ini hasil ekspresi dan hasil karya mereka sangat unik. Ini sangat menggembirakan sekali," ungkpanya.

0 Response to "Dinas Kebudayaan DIY Gelar Lomba Lukis dan Pameran DIY-Kyoto 30 Karya Terbaik Dikirim ke Jepang"

Post a Comment